BSIP Kepri Narasumber Bimtek Pengolahan dan Budidaya Serai Wangi
Batam – Bertempat di Ruang Natuna, Lantai II, Nagoya Mansion Hotel and Residence pada Jumat ini (08/11), BSIP Kepulauan Riau menghadirkan Jonri Suhendra Sitompul, S.P., Penyuluh Pertanian Ahli Muda, sebagai narasumber dalam kegiatan Bimbingan Teknis Pengolahan dan Budidaya Serai Wangi. Kegiatan ini diselenggarakan oleh Lembaga Peningkatan dan Pendidikan Nasional (PUSDIKLAT IKN) dengan peserta sebanyak 25 orang perwakilan petani dari Kabupaten Pelalawan, Provinsi Riau.
Acara dibuka oleh Bapak Zulkarnain, S.Hut., M.Si., selaku Kepala Bidang Penyuluhan, Pengolahan, dan Pemasaran Dinas Perkebunan dan Peternakan Kabupaten Pelalawan. Dalam arahannya, beliau berharap agar peserta dapat mengikuti pelatihan ini dengan penuh keseriusan dan memastikan bahwa ilmu yang diterima dapat diterapkan serta dikembangkan setelah mereka kembali ke daerah masing-masing.
Dalam paparannya, Jonri Suhendra Sitompul menyampaikan bahwa serai wangi merupakan salah satu jenis tanaman penghasil minyak atsiri yang telah berkembang dengan baik. Hasil penyulingan daunnya menghasilkan minyak serai wangi yang dalam dunia perdagangan dikenal dengan nama Citronella Oil. Minyak serai wangi asal Indonesia terkenal di pasar dunia dengan sebutan "Citronella Oil of Java."
Selain itu, Jonri juga menjelaskan berbagai aspek penting terkait budidaya dan pengolahan serai wangi, mulai dari teknik penanaman yang efektif hingga proses pengolahan yang dapat meningkatkan nilai jual produk. Beliau juga menyampaikan mengenai dua kandungan penting dalam minyak serai wangi, yaitu sitronela dan geraniol, yang memiliki manfaat besar dalam industri kesehatan, kecantikan, dan pengolahan produk. “Oleh karena itu, untuk mendukung kualitas kandungan tersebut sesuai dengan standar mutu, Kementerian Pertanian telah merilis varietas unggul serai wangi, yaitu Serai Wangi 1, Sitrona 1 Agribun, dan Sitrona 2 Agribun, yang dirancang khusus untuk menghasilkan minyak dengan kadar sitronela dan geraniol yang tinggi,” ujar Jonri.
Kegiatan ditutup dengan sesi diskusi dan tanya jawab, diikuti dengan foto bersama narasumber, staf Dinas Perkebunan dan Peternakan Kabupaten Pelalawan, serta peserta Bimbingan Teknis. Harapannya kegiatan serupa dapat berlangsung secara berkelanjutan, sehingga peningkatan kapasitas petani dapat seiring dengan peningkatan produksi.