KOLABORASI SEBAGAI NARASUMBER, DUKUNG PENINGKATAN KAPASITAS PETANI HORTIKULTURA TANJUNGPINANG
Tanjungpinang – Masif melaksanakan tugas danfungsinya, BSIP Kepri lakukan diseminasi standarinstrumen pertanian ke berbagai lembaga penerapbersama para mitra dan stakeholder di Kepulauan Riau. Dalam rangkaian kegiatan yang diselenggarakan olehHimpunan Kerukunan Tani Indonesia (HKTI) ProvinsiKepulauan Riau yang dilaksanakan di 5 kabupaten/kota, BSIP Kepri bersama Dinas Pertanian Pangan danPerikanan (DP3) Kota Tanjungpinang menjadi narasumberacara peningkatan Kapasitas Petani KomoditasHortikultura di Kota Tanjungpinang (04/01/2024).
Acara yang digelar di Aula Sekolah Tinggi Agama Islam(STAI) Miftahul Ulum Kota Tanjungpinang tersebut diikutioleh 140 petani yang tergabung dalam HKTI Kota Tanjungpiang. Acara dibuka oleh Ketua DPC HKTI Kota Tanjungpinang, Achmad Perdamean Sembiring dan jugadihadiri oleh Sekretaris HKTI Kepri, Rina Safitri, S.H., M.H. dan Fadli, S.IP. mewakili Ketua HKTI Provinsi Kepri sertasegenap pengurus HKTI Kepri dan DPC Kota Tanjungpinang. Dalam sambutannya mewakili Dr. H. Aunur Rafiq S.Sos. M.Si. selaku Ketua HKTI ProvinsiKepri, Rina menyampaikan ucapan terima kasihnya ataskehadiran para peserta dan tamu undangan sertaapresiasi kepada kedua narasumber yang telahberpartisipasi mewujudkan slogan HKTI “HKTI Jaya,Petani Makmur” di Kota Tanjungpinang, khususnya para petani yang bergelut dalam usaha tani hortikultura.
Derasnya hujan tak mengurangi semangat para pesertamengikuti pemaparan materi dari fusngsional POPT DP3 Tanjungpinang, Kokom, Rohayati, S.P. dan PenyuluhPertanian BSIP Kepri, Firsta Anugerah Sariri, S.P setelahmenerima bantuan pupuk secara simbolis dari HKTIProvinsi Kepri. Topik Standardisasi Sistem BudidayaKomoditas Hortikultura yang mengerucut pada StandarBudidaya Cabai di Tanjungpinang menjadi pilihan materiyang disampaikan BSIP Kepri siang itu.
Diseminasi Peraturan Menteri Pertanian RI Nomor 22 Tahun 2021 tentang Praktik Hortikultura yang Baikmenjadi acuan dalam standar budidaya cabai yang disampaikan BSIP Kepri agar petani memahamipentingnya praktik budidaya, panen, dan pascapanenuntuk meningkatkan jumlah produksi dan standar mutuproduk. “Apalagi kebutuhan cabai baik di Tanjungpinangmaupun Kepulauan Riau yang belum mampu terpenuhisecara mandiri oleh petani. Didukung ketersediaan lahanpertanian di perkotaan yang semakin sempit sehinggamemaksa kita, petani di Tanjungpinang inimengoptimalkan pekarangan untuk bisa mendukungusaha tani yang kita lakukan. Oleh karenanya, penerapanstandardisasi budidaya dalam praktik hortikultura di Tanjungpinang sangat diperlukan.”, ungkap Firsta. “Di samping itu, penerapan standar panen dan penangananpascapanen untuk mengurangi penyusutan kehilanganhasil produksi sayuran segar menjadi fokus pemaparansaya hari ini, sebagai standar yang harus diterapkan olehBapak/Ibu sekalian selain standar budidaya.”, tambahnyamemulai paparan materi.
Harapannya kegiatan serupa dapat dilaksanakan secaraberkelanjutan untuk meningkatkan wawasan para petani. Peningkatan pengetahuan, sikap, bahkan ketrampilanpetani akan mendukung peningkatan hasil produksi. Produksi meningkat petani makmur sejahtera.