BSIP Kepri Dampingi Pemeriksaan OPT dalam Kegiatan Perbenihan Padi
Bintan - Tim Perbenihan Padi Terstandar BSIP Kepulauan Riau, yang dipimpin oleh Kepala Balai Ahmad Tohir Harahap, S.P, bersama Kasubbag TU Sahrul Hadi Nasution, S.P, PJ Kegiatan Jonri Suhendra Sitompul, S.P serta staff turut mendampingi pemeriksaan Organisme Pengganggu Tumbuhan (OPT) pada kegiatan perbenihan padi terstandar di Lahan Ali Aspan, Kelompok Tani Poyotomo Makmur, Desa Sri Bintan, Kecamatan Teluk Sebong, Kabupaten Bintan (22/11/2024). Pemeriksaan ini dilakukan oleh Pengendali Organisme Pengganggu Tumbuhan (POPT) Ahli Muda Dinas Ketahanan Pangan, Pertanian dan Kesehatan Hewan Provinsi Kepulauan Riau, Ibu R.R Marisa fajarnastiti, S.P, beserta tim. Lahan seluas 1,5 hektar ditanami padi varietas Inpari IR Nutri Zinc dengan target produksi benih pokok sebanyak 3 ton bersertifikat, dan saat ini padi telah berumur 65 hari setelah tanam.
Adapun tujuan dilaksanakan Tujuan pemeriksaan Organisme Pengganggu Tumbuhan (OPT) pada pertanaman padi fase generatif adalah untuk: 1) Mendeteksi dan Mengidentifikasi Serangan OPT, 2) Mengendalikan dan Mengurangi Dampak Kerusakan, 3) Menjamin Kualitas Benih, 4) Meningkatkan Produktivitas Tanaman Padi. Tujuan akhir pemeriksaan OPT pada tanaman padi adalah untuk memastikan produksi padi yang sehat, berkualitas, dan bebas dari gangguan hama atau penyakit, yang pada akhirnya mendukung keberhasilan pertanian dan ketahanan pangan.
Dalam arahannya, Kepala Balai Ahmad Tohir Harahap, S.P, menyampaikan kepada PJ (Penanggung Jawab) kegiatan untuk selalu memastikan pemantauan yang cermat terhadap kondisi pertanaman padi, khususnya pada fase kritis seperti fase pengisian bulir dan fase bunting. Beliau juga mengingatkan pentingnya pengendalian hama dan penyakit secara tepat waktu dan terukur, guna memastikan kualitas dan kuantitas hasil panen yang optimal, serta mendukung keberhasilan program perbenihan padi terstandar.
Hasil pemeriksaan yang dilaksanakan oleh POPT pada tanaman padi menunjukkan bahwa kondisi tanaman masih aman dari serangan hama dan penyakit. Namun, perlu dilaksanakan pemantauan lebih lanjut serta tindakan pencegahan, seperti pengendalian secara rutin, untuk memastikan tanaman tetap sehat dan terhindar dari potensi serangan OPT, terutama pada fase bunting yang rentan terhadap gangguan hama dan penyakit, serta fase berikutnya." ujar Marisa.