
Dukung Swasembada Pangan, BSIP Kepri Hadiri Rakor Perdana Penguatan Ketahanan Pangan Kepri
Tanjungpinang - Dalam rangka mewujudkan swasembada pangan pada program Asta Cita Presiden dan Wakil Presiden Republik Indonesia, BSIP Kepulauan Riau hadir bersama TNI dan Polri dalam Rapat Koordinasi Program Ketahanan Pangan Provinsi Kepulauan Riau yang diselenggarakan oleh Dinas Ketahanan Pangan Pertanian dan Kesehatan Hewan (DKPPKH) Kepri, Jum'at ini (3/1). Bersama Korem 033/Wira Pratama Tanjungpinang, Lanudal Tanjungpinang, Polda Kepri, serta seluruh Dinas Pertanian kota/kabupaten se Kepri, rakor terselenggara secara daring dan luring dari ruang rapat Kantor DKPPKH Kepri.
Acara dibuka oleh sambutan Kepala DKPPKH Kepri, Rika Azmi, dengan memaparkan tujuan diselenggarakannya rapat koodinasi ini. "Menindaklanjuti MoU yang telah dilaksanakan oleh Gubernur Kepri bersama TNI dan Polri dalam mendukung ketahanan pangan di Provinsi Kepulauan Riau, maka hari ini Rapat Koordinasi Program Ketahanan Pangan di Kepri kita laksanakan. Semoga semangat baru di awal Tahun 2025 ini dapat menjadi bekal utama kita dalam mendukung Program Asta Cita Presiden Republik Indonesia," ujar Rika. "Untuk itu perlu komitmen bersama dari masing-masing Dinas Pertanian Kabupaten/Kota serta TNI Polri selaku pendamping program ini,” imbuhnya.
Lebih lanjut Kepala Bidang Tanaman Pangan dan Hortikuktura, Tri Ciptoningsih, menjelaskan tentang "Rencana Kerja Kegiatan Penataan Prasarana Pertanian Mendukung Ketahanan Pangan di Provinsi Kepulauan Riau bersama TNI/Polri T.A. 2025,". Rencana kerja tersebut diantaranya berisi kegiatan penataan prasarana pertanian Tahun 2025 di 7 kabupaten/kota termasuk jenis komoditas yang akan dikembangkan, target luasan, beserta lokasi dan pendamping pelaksanaannya.
"Pada tahun ini Provinsi Kepulauan Riau mendapatkan target penambahan luas tanam padi hingga 155 Ha, sesuai MoU Gubernur Kepri dengan Menteri Pertanian beberapa waktu lalu. Sehingga dibutuhkan 95 hektar lagi untuk pengembangannya selain yang sudah direncanakan oleh APBD Provinsi Kepri pada tahun ini," jelasnya. "Untuk itu kami mengharapkan dukungan dari BSIP Kepulauan Riau, khususnya dalam penyediaan benih padi dan jagung untuk mendukung kegiatan ini," tambahnya.
Disampaikan juga dalam rakor oleh Kepala BSIP Kepulauan Riau, Ahmad Tohir Harahap yang hadir bersama Ketua Tim Kerja Program dan Evaluasi, Apriyani Nur Syariffudin dan Ketua Tim Kerja Diseminasi Standar Instrumen Pertanian, Firsta A. Sariri, bahwa BSIP Kepulauan Riau siap mendukung program tersebut. "Saat ini hasil produksi kegiatan perbenihan padi dan jagung Tahun 2024 sedang dalam proses pascapanen dan pengambilan sampel untuk dilakukan sertifikasi oleh UPTD BPPSP-TPHP Kepri. Semoga benih-benih tersebut lolos dan hasil sertifikasinya segera keluar agar kita dapat segera memanfaatkanya untuk memenuhi kebutuhan benih padi dan jagung Tahun 2025 di Kepulauan Riau," jelas Ahmad Tohir.
Besar harapan DKPPKH Kepri akan keberhasilan perbenihan BSIP Kepri 2024 terkait dukungannya terhadap program ketahanan pangan Kepri di 2025 ini. "Jika benih BSIP Kepri dapat segera dimanfaatkan, IP 2 pada pertanaman padi dapat diwujudkan tahun ini di Kepri. Untuk itu saling kerjasama dan dukungan semua pihak sangat kita butuhkan untuk mewujudkan keberhasilan program ketahanan pangan ini," pungkas Kadis.