Jajaki Kerjasama dengan UPTD BBPSP-TPHP Kepri, BSIP Kepri "Komit" Kembangkan Salak Sari Intan
Bintan - Menindaklanjuti Sosialisasi Pengembangan Salak Sari Intan yang diikuti BSIP Kepri beberapa waktu lalu di Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Bintan, BSIP Kepri sisir demplot koleksi Salak Sari Intan yang pernah dikembangkannya bersama beberapa stakeholder. Kali ini BSIP Kepri yang dipimpin langsung oleh Kepala Balai, Ahmad Thohir Harahap, S.P. M.Si. melakukan koordinasi bersama Kepala UPTD Balai Perbenihan, Pengawasan, dan Sertifikasi, serta Perlindungan Tanaman Pangan, Hortikultura, dan Perkebunan (BPPSP-TPHP) Kepri dan staf, serta meninjau langsung demplot koleksi pembibitan Salak Sari Intan yang berada di UPTD tersebut (1/11).
Turut hadir bersama Kepala BSIP Kepri, Kasubbag Tata Usaha, Sahrul Hadi Nasution, S.P., Ketua Tim Kerja Diseminasi Standar Instrumen Pertanian, Firsta Anugerah Sariri, S.P., M.Si., serta Pejabat Fungsional yang selama ini fokus mengembangkan Salak Sari Intan di Kepri, Melli Fitriani, S.P. Tim BSIP Kepri diterima baik oleh Nil Erison, S.TP., Kepala UPTD BPPSP-TPHP Kepri dan beberapa kepala seksi di ruangannya. Diskusi hangat seputar rencana dan program pengembangan Salak Sari Intan menjadi topik bahasan yang apik pagi itu.
"Salak Sari Intan ini merupakan produk unggulan Provinsi Kepulauan Riau, khususnya Kabupaten Bintan. Oleh karena itu kita harus dukung pengembangannya di Kepri. Perluasan pembibitan dan perbanyakan pohon induk hingga diseminasinya perlu dilakukan," ungkap Tohir. "Salak ini sekarang sudah mulai dikenal oleh berbagai khalayak, bahkan sampaI keluar Kepri. Salak asli Bintan ini sudah ramai diperbincangkan sebagai oleh-oleh khas bahkan suguhan khas di berbagai acara. Untuk itu perlu saling bekerjasama dalam mengembangkannya," imbuhnya.
"Benar sekali Pak, di acara Gebyar Perbenihan tahun lalu saja, salak ini sudah menjadi displai produk lokal unggulan kami. Namun hingga saat ini, pengembangannya masih terkendala pada kurangnya jumlah pohon induk, dan belum banyak pihak maupun petani yang melakukan pembibitan. Kami siap, membantu. Baik proses pembibitan maupun sertifikasinya untuk mendukung pengembangan Salak Sari Intan ini," jelas Nil Erison.
Berdasarkan hasil koordinasi keduanya, kerjasama akan diawali dengan pemeliharaan demplot bibit Salak Sari Intan BSIP Kepri yang berada di area kebun BPPSP-TPHP Kepri. Harapannya dengan dapat dimanfaatkannya kembali demplot pembibitan Salak Sari Intan tersebut sebagai salah satu sumber benih di Kepri, pengembangan Salak Sari Intan akan dapat diwujudkan. Pastinya didukung dengan diseminasi dan pendampingan oleh BSIP Kepri ke petani di Kabupaten Bintan, bahkan jika perlu berkembang ke seluruh wilayah Kepulauan Riau, tentunya dengan pengawasan dari BPPSP-TPHP Kepri.