SAMBIL PANTAU PROSES PENGERASAN BIJI, TIM PERBENIHAN JAGUNG MULAI SIAPKAN ALSINTAN PASCAPANEN
Bintan - Jelang fase pengerasan biji beberapa hari ke depan, Tim Perbenihan Jagung Terstandar BSIP Kepri terus pantau pertumbuhan jagung pada fase reproduktif (peralihan dari fase dough ke fase pengerasan biji) di demplot perbenihan jagung terstandar Kelompok Milenial Kreatif, Bintan Utara, Kabupaten Bintan (7/11). Kegiatan tersebut juga dibarengi dengan persiapan alat mesin pertanian (alsintan) yang akan digunakan saat panen dan pascapanen akhir bulan nanti.
Penanggung jawab kegiatan, Firsta Anugerah Sariri, S.P., M.Si. bersama dengan Agusrizal, S.ST., dan Razali melakukan pemantauan perkembangan pertumbuhan jagung pada fase ini bersama petani. Tim bersama Suroso, petani kooperator kegiatan perbenihan jagung terstandar, melakukan pengamatan langsung pada tongkol-tongkol jagung yang menjadi sampel terkait perkembangan ukuran, bentuk, kondisi rambut, klobot serta kesehatan tongkol dalam kaitannya dengan serangan hama.
Berdasarkan hasil pengamatan tim bersama petani, sebagian besar tongkol tumbuh baik dan normal. "Pada fase ini, bagian dalam biji seperti pasta (belum mengeras). Separuh dari akumulasi bahan kering biji sudah terbentuk, dan kadar air biji menurun menjadi sekitar 70%. Cekaman kekeringan pada fase ini berpengaruh terhadap bobot biji," terang Firsta. Sehingga tim menghimbau kepada petani untuk tetap konsisten menjaga kondisi tanaman jagung agar tetap tercukupi kebutuhan airnya, terkendali dari serangan hama khususnya ulat grayak yang sempat menyerang.
Beberapa tindakan juga disarankan oleh Agus kepada petani, antara lain; menjaga sanitasi lahan dengan melakukan penyiangan gulma dan penjarangan tanaman yang tidak produktif. "Selanjutnya kita tinggal menunggu roguing saat fase pematangan, dan pemeriksaan oleh Tim Pengawas Benih Tanaman menjelang panen nanti, saat ciri-ciri fisoiologis jagung sudah tampak," tambahnya.
Sambil memantau perkembangan pertumbuhan jagung memasuki Fase R5, tim juga melakukan koordinasi bersama Kelompok Tani Maju Mapan di kawasan Dompak, Kota Tanjungpinang. Kelompok tersebut merupakan salah satu poktan yang memiliki sejumlah alat pascapanen untuk komoditas tanaman pangan. Kerjasama BSIP Kepri terkait pemanfaatan alsintan sekaligus pendampingan standar penanganan pascapanen akan dilakukan bersama poktan-poktan tersebut. Hal itu untuk mendukung keberhasilan produksi benih jagung terstandar pada tahun ini.
Harapan ke depannya, pendampingan tidak hanya dilakukan pada kedua poktan. Namun pendampingan produksi dan pemanfaatan benih jagung terstandar di Kepulauan Riau dapat diperluas bersama poktan-poktan lainnya untuk mendukung kemandirian benih di provinsi ini.