
Tutup Tahun 2024, BSIP Kepulauan Riau Gelar Seminar Hasil Kegiatan Teknis
Tanjungpinang – BSIP Kepulauan Riau menggelar Seminar Hasil Kegiatan Teknis Tahun Anggaran 2024 di aula kantor pada Hari Senin lalu (30/12). Seminar diikuti oleh Kepala Balai, Tim Manajemen, Penanggung Jawab Kegiatan, serta seluruh pegawai BSIP Kepulauan Riau.
Seminar hasil ini menjadi momen penting untuk mengevaluasi capaian kinerja sepanjang Tahun 2024 sekaligus menyusun langkah strategis untuk program kerja di masa mendatang. Seluruh Penanggung Jawab Kegiatan diberikan kesempatan untuk memaparkan hasil pelaksanaan kegiatan mereka, lengkap dengan pencapaian target dan permasalah yang dihadapi serta rencana tindak lanjut ke depannya.
Seminar yang dibuka oleh Kepala Balai, Ahmad Tohir Harahap ini dibagi menjadi dua sesi, yaitu Kegiatan Program Nilai Tambah dan Daya Saing Industri pada sesi pertama serta kegiatan yang terangkum dalam Program dan Ketersediaan Akses dan Konsumsi Pangan Berkualitas pada sesi kedua. Ketua Tim Kerja Program dan Evaluasi, Apriyani Nur Sariffudin, menyampaikan bahwa pada seminar hasil kali ini dipresentasikan sebanyak 6 (enam) kegiatan selama periode Tahun 2024.
Dalam sambutannya, Kepala BSIP Kepulauan Riau menyampaikan apresiasi atas dedikasi seluruh pegawai dalam menjalankan tugas sepanjang tahun ini. "Pada seminar ini, nantinya penanggung jawab kegiatan akan memaparkan masing-masing kegiatan yang telah dilaksanakan, setiap kita yang hadir disini dapat memberikan masukan yang membangun sebagai perbaikan di tahun yang akan datang,” ujarnya.
Pada laporan Inventarisasi dan Identifikasi Kebutuhan Standardisasi Tanaman Pangan, dengan penanggung jawab Melli Fitriani, didapatkan hasil identifikasi berupa serangkaian kendala petani dalam budidaya tanaman pangan khususnya jagung di Kepulauan Riau. Untuk itu ke depannya diperlukan beberapa standar yang sesuai dengan SNI 8969:2021 tentang IndoGAP – Cara Budiaya Tanman Pangan yang Baik sebagai bahan diseminasi kepada petani dalam upaya meningkatkan produktivitas lahan.
Dilanjutkan dengan pemaparan hasil kegiatan Inventarisasi dan Identifikasi Kebutuhan Standardisasi Hortikultura yang disampaikan oleh Zulfawilman. Kegiatan ini menghasilkan dokumen kebutuhan SNI spesifik lokasi sesuai dengan kebutuhan pengguna/pelaku utama/pelaku usaha/lembaga penerap. Kegiatan ini diharapkan dapat meningkatkan nilai tambah dan daya saing dari produk hortikultura itu sendiri, dalam hal ini Nanas varietas Serawak yang dikembangkan di Bintan.
Dalam paparannya, R. Catur Prasetiyono, pada laporan Inventarisasi dan Identifikasi Kebutuhan Standardisasi Ternak Unggas, menyampaikan bahwa untuk memenuhi standar, Juknis Budidaya Ayam Kampung menjadi salah satu hasil dari kegiatan ini. Sedangkan untuk meningkatkan daya saing produk, pendampingan penerapan standar budidaya ayam kampung kepada peternak sekaligus mengupayaan pakan yang berkualitas secara mandiri akan menjadi rencana tindak lanjut pada tahun-tahun mendatang.
Apriyani Nur Sariffudin selaku Penanggung Jawab Kegiatan Pendampingan dan Pengujian Penerapan Standardisasi Instrumen Pertanian. Melaporkan bahwa pada tahun ini, Tim telah melaksanakan pendampingan kepada 2 (dua) kelompok tani terpilih. Hasilnya, 1 (satu) Kelompok Tani sudah mendapatkan SNI Bina UMK yaitu Kelompok Tani Poyotomo Makmur dengan beras sebagai produknya, serta 1 (satu) lembaga telah terdampingi untuk mendapatkan legalitas hukumnya, yaitu Asosiasi Salak Sari Intan Bintan.
Dilanjutkan dengan pemaparan laporan Kegiatan Perbenihan Padi Terstandar Kelas Benih Pokok (SS) oleh Jonri Suhendra Sitompul. Berdasarkan perkembangan kegiatan, hingga kini seluruh padi telah siap panen dengan hasil sementara sebanyak 2,8 Ton Gabah Kering Giling. Sedangkan pada kegiatan Perbenihan Jagung Terstandar Kelas Benih Pokok (SS), Firsta A. Sariri melaporkan bahwa kegiatan tersebut telah terlaksana dengan hasil ubinan oleh BPS Kabupaten Bintan 3,54 Ton/Hektar. Pada saat ini kedua kegiatan sedang dalam proses pascapanen untuk menjaga kualitas calon benih. Selanjutnya akan dilakukan pengambilan sampel oleh Pengawas Benih Tanaman untuk diuji laboratorium dalam rangka proses sertifikasi benih. Jika keseluruhan hasil produksi benih dapat lolos sertifikasi, ke depannya ketersediaan benih diharapkan mampu memenuhi kebutuhan benih tanaman pangan di Kepulauan Riau secara mandiri.
Seminar diakhiri dengan perumusan rencana tindak lanjut yang akan menjadi acuan dalam pelaksanaan program kegiatan BSIP Kepulauan Riau Tahun 2025. Dengan komitmen bersama, BSIP Kepulauan Riau siap untuk terus berkontribusi dalam mensukseskan swasembada pangan, khususnya di wilayah Kepulauan Riau.